Apresiasi Showa Sanshoku

Pola Hi sebagai Penentu Awal pada Showa Tosai

Menilai Showa Sanshoku Tosai (usia di bawah 1 tahun) adalah tantangan tersendiri karena perkembangan sumi (hitam) pada usia ini sangat sulit diprediksi. Sumi pada Tosai cenderung tidak stabil, sehingga pola hi (merah) menjadi aspek utama yang dinilai pada tahap ini.

showa sanshoku

Kasus 1: Pentingnya Pola Hi pada Bagian Belakang Tubuh

Pada contoh pertama, pola hi Showa B lebih baik daripada Showa A. Meskipun Showa A memiliki pola hi yang baik di bagian depan tubuh, ia tidak memiliki pola hi di sekitar pangkal ekor, yang merupakan area penting dalam apresiasi Showa.

Sebaliknya, Showa B memiliki pola hi yang mencakup area ini, memberikan kesan seimbang. Dalam penjurian Showa Tosai, keberadaan pola hi yang lengkap, terutama di sekitar pangkal ekor, menjadi kriteria utama.

showa sanshoku

Kasus 2: Perbandingan Dua Showa Juara

Dua Showa juara ukuran 25 cm pada All Japan Nishikigoi Show memberikan pelajaran penting. Showa A meraih gelar Best in Size, sementara Showa B menjadi juara pertama di bawahnya.

  • Showa A: Pola hi pada kepala dimulai dengan sempurna di area hidung dan mulut, menciptakan pola sandan (tiga langkah) yang harmonis dengan sumi di tubuh. Kombinasi ini mencerminkan keindahan Showa ideal.
  • Showa B: Pola hi pada kepala juga dimulai dengan baik, namun kekurangan unsur shiroji (putih) di pangkal ekor membuatnya kalah dibandingkan Showa A.

showa sanshoku

Kasus 3: Transformasi Showa dalam Dua Tahun

Perubahan Showa Sanshoku antara foto Februari 1991 dan Februari 1993 menggambarkan perkembangan luar biasa:

  • Foto A (1991): Hi terlihat lemah, shiroji kurang cerah, dan sumi tipis serta kurang menarik.
  • Foto B (1993): Hi menjadi matang, shiroji berubah seputih salju, dan sumi tebal serta atraktif.

Koi ini akhirnya memenangkan Kokugyo Prize pada All Japan Nishikigoi Show 1993. Transformasi ini menunjukkan bahwa kecermatan dalam memilih koi muda dengan potensi besar dapat memberikan hasil yang luar biasa.

showa sanshoku

Kasus 4: Sumi yang Muncul Seiring Pertumbuhan

Showa yang sama pada Foto A (diambil Desember 1990) dan Foto B (diambil April 1994) menunjukkan transformasi yang luar biasa. Showa ini berhasil memenangkan gelar Mature Champion di All Japan Nishikigoi Show 1994. Dari sini, kita bisa mempelajari dua hal penting:

  1. Kemunculan Sumi yang Bertahap: Pada masa mudanya, sumi (hitam) di bagian kepala belum terlihat, namun seiring waktu, sumi mulai muncul dan melengkapi keindahannya.
  2. Potensi Tategoi: Banyak koi juara yang warna dan polanya belum sempurna saat kecil, tetapi berkembang menjadi ikan yang menakjubkan. Penting bagi pecinta koi untuk mampu melihat potensi masa depan tategoi, yaitu koi yang belum menunjukkan keindahan penuhnya.

Keindahan Utama Showa
Showa ini memiliki pola Hi yang membentuk pola inazuma (halilintar) yang memukau, dipadukan dengan sumi yang harmonis untuk memperkuat kesan pola tersebut. Shiroji (putih) yang bersih di kepala dan odome (jarak pola terakhir ke ekor) yang istimewa semakin mengukuhkan keindahannya dan menjadikannya layak menyandang gelar juara.

Sumber: Kasus ini dimodifikasi dari “Kokugyo – Appreciation of Nishikigoi” karya Mamoru Kodama, Volume 1.

Motoguro dan Perubahannya pada Pectoral Fins

Pada beberapa kasus, showa tosai (kecil) dengan motoguro (pola sumi pada sirip dayung) yang terlihat indah di usia muda dapat berubah menjadi kurang menarik pada usia 3–4 tahun. Sebaliknya, ada juga showa muda dengan sirip hampir seluruhnya tertutup sumi yang rata, yang justru berkembang menjadi motoguro menawan di usia yang sama.

Perubahan Sumi pada Pectoral Fins

  • Sedikit Sumi pada Tulang Depan Sirip: Jika tulang depan sirip dayung hanya memiliki sedikit sumi, pola ini cenderung mudah hilang atau berubah cepat.
  • Sirip Tertutup Sumi dengan Tulang Depan Putih: Showa kecil dengan sirip hitam sepenuhnya, tetapi tulang depan putih, memiliki potensi membentuk motoguro permanen yang indah. Motoguro seperti ini lebih stabil dan tetap menarik seiring bertambahnya usia.

Contoh Pola Sumi pada Pectoral Fins

  • Gambar A: Menunjukkan sumi dengan kualitas rendah pada tosai kecil. Meski memiliki potensi untuk berubah menjadi motoguro, hasilnya mungkin tidak konsisten. Sebaiknya hindari memilih pola ini pada koi dewasa.
  • Gambar B: Sumi berpotensi selesai pada usia dua tahun, tetapi pola seperti ini tidak stabil karena sumi terus bergerak.
  • Gambar C: Pola motoguro pada tulang sirip depan putih. Pola ini sangat menjanjikan dan relatif permanen, cocok untuk koi yang ingin dihargai dalam jangka panjang.
  • Gambar D: Pola sumi yang paling baik saat ini, tetapi sulit diprediksi apakah pola tersebut akan bertahan. Sumi seperti ini cenderung berubah menjadi pola garis-garis seiring waktu.

Catatan
Jika tosai memiliki pola sumi pada badan yang belum selesai tetapi sudah memiliki motoguro sempurna di sirip, pola sumi di badan yang bertambah akan memperbesar motoguro secara proporsional. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan komposisi pola motoguro dan badan.

Mempercepat Pemunculan Sumi yang Tenggelam (Sinking Sumi)

Sumi yang memudar atau tenggelam di bawah sisik sering kali menjadi tantangan. Faktor genetik memegang peran utama, tetapi ada beberapa cara untuk memengaruhi atau membantu kemunculan sumi:

  1. Pengaruh COD (Chemical Oxygen Demand)
    • COD yang terlalu tinggi dapat mencegah kemunculan sumi. Idealnya, COD kolam harus dipertahankan di bawah 5 ppm sepanjang tahun.
    • COD tinggi biasanya disebabkan oleh penumpukan kotoran di filter. Rutin membersihkan filter dapat menjaga COD tetap rendah.
  2. Suhu Air
    • Sumi cenderung muncul pada suhu air 26°C atau lebih, tetapi hanya jika kadar COD berada pada level ideal.
  3. Lingkungan Favorit
    • Kondisi air yang optimal akan mendorong sumi keluar. Meskipun preferensi lingkungan bisa berbeda untuk setiap koi, air dengan komposisi ideal adalah favorit semua ikan.

Tips Memilih Showa

  • Jika menginginkan kepala dengan hi (merah) yang cerah, kecil kemungkinan sumi akan muncul untuk membelah warna tersebut.
  • Untuk hasil terbaik, pilihlah showa dengan kepala yang dari awal sudah menunjukkan kombinasi hi dan sumi.

Dengan memahami pola sumi dan cara pengelolaannya, pecinta koi dapat lebih percaya diri dalam memilih showa berkualitas tinggi.

Artikel ini ditulis oleh :

Datta Iradian

ZNA International/ Judge – IN0000 006054

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.