Semua ikan, termasuk koi, membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Idealnya, kadar oksigen terlarut (DO) dalam kolam koi adalah di atas 8 ppm. Sebagian besar ikan memerlukan minimal 6 ppm untuk tetap sehat. Ketika kadar oksigen turun, misalnya saat mati listrik, koi akan mengalami stres, kehilangan nafsu makan, gagal bertelur, dan menjadi lesu.
Jika kadar oksigen turun di bawah 3 ppm, ikan mulai mati lemas dan akhirnya mati. Oleh karena itu, menjaga oksigen di level 8 ppm atau lebih sangat dianjurkan untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan optimal koi.
Dampak Kadar Oksigen Rendah
- Kesehatan Ikan
- Kadar oksigen rendah dalam jangka panjang dapat menghambat pertumbuhan koi, bahkan mengubah bentuk tubuhnya.
- Koi menjadi lebih rentan terhadap penyakit akibat stres yang terus-menerus.
- Kualitas Air
- Bakteri denitrifikasi, yang membantu mengurai limbah berbahaya seperti amonia dan nitrit, memerlukan oksigen tinggi untuk bekerja secara optimal.
- Kadar oksigen rendah mengurangi efektivitas bakteri ini, menyebabkan penurunan kualitas air.
Faktor yang Mempengaruhi Kadar Oksigen
- Suhu Air
- Air hangat menampung lebih sedikit oksigen dibandingkan air dingin.
- Pada suhu sekitar 29°C, air hanya mampu menampung 6–7 ppm oksigen, sementara pada 21°C, air dapat menampung hingga 8–9 ppm.
- Pergerakan Air
- Air yang bergerak meningkatkan oksigen terlarut karena memperbesar luas permukaan air.
- Air yang memercik, seperti di air terjun atau pancuran, juga menangkap oksigen dari udara.
- Ketinggian
- Di dataran tinggi, tekanan udara lebih rendah, sehingga kandungan oksigen dalam air juga berkurang.
Berapa Lama Koi Bisa Bertahan Tanpa Oksigen?
- Saat Listrik Padam
Ketika listrik padam, suplai oksigen akan berkurang perlahan. Jika kadar oksigen turun di bawah 5 ppm, koi akan mulai berada di permukaan untuk bernapas. Jika tidak ditangani, koi dapat mati dalam hitungan jam atau hari, tergantung kondisi kolam. - Tanpa Oksigen Terlarut
Jika tidak ada oksigen terlarut sama sekali, koi hanya dapat bertahan beberapa menit sebelum mati lemas.
Metode Meningkatkan Oksigen di Kolam Koi
A. Solusi Jangka Panjang
- Kompresor Udara (Pompa Udara)
- Kompresor udara memasok oksigen secara terus-menerus melalui pelat difusi di dasar kolam.
- Cocok untuk kolam besar dengan banyak ikan.
- Air Mancur & Air Terjun
- Pergerakan air seperti air mancur atau air terjun meningkatkan luas permukaan air, sehingga membantu menambah oksigen terlarut.
- Tanaman Air
- Tanaman air, terutama yang terendam, membantu menambah oksigen secara alami.
- Gabungkan berbagai jenis tanaman seperti tanaman terapung, marginal, dan rawa untuk manfaat maksimal.
- Menurunkan Suhu Air
- Naungi sebagian kolam (sekitar 40%) untuk menjaga air tetap dingin.
- Ganti hingga 20% air kolam secara berkala dengan air segar dan lebih dingin.
B. Solusi Jangka Pendek
- Penggantian Air & Aerasi Darurat
- Saat listrik padam, lakukan penggantian air sebagian dan gunakan bubbler kecil atau kipas untuk menciptakan pergerakan air sementara.
- Tablet Oksigen
- Tablet oksigen dapat digunakan sebagai solusi darurat, tetapi penggunaannya harus hati-hati karena dapat memengaruhi kualitas air dan kesehatan ikan jika tidak dosisnya tidak tepat.
Tips Mencegah Kekurangan Oksigen di Kolam Koi
- Hindari penggunaan pupuk dan bahan kimia di sekitar kolam.
- Jangan memberi makan koi berlebihan untuk mengurangi sisa makanan yang mencemari air.
- Potong rumput setidaknya 1 meter dari kolam untuk mencegah serpihan masuk dan memicu pertumbuhan alga.
Dengan menjaga kadar oksigen tetap optimal, Anda dapat memastikan koi tetap sehat dan kolam tetap bersih serta berkualitas.