Nama “Nishikigoi” pertama kali muncul sekitar 200 tahun yang lalu di sebuah desa di Prefektur Niigata, Jepang. Nishikigoi lahir dari upaya petani setempat yang awalnya membudidayakan ikan mas hitam (Magoi) sebagai sumber makanan untuk bertahan hidup di tengah musim dingin yang ekstrem. Melalui proses seleksi dan pembiakan, mereka menghasilkan ikan mas dengan warna-warna cerah yang langka dan memikat. Seiring waktu, Nishikigoi mulai dihargai bukan hanya sebagai hasil budidaya, tetapi juga sebagai karya seni hidup.
Dalam bahasa Jepang, kata “Koi” juga memiliki homofon yang berarti “kasih sayang” atau “cinta.” Oleh karena itu, Koi sering dipandang sebagai simbol cinta dan persahabatan di Jepang, sekaligus melambangkan perdamaian universal di seluruh dunia.
Popularitas dan Nilai Budaya
Pada periode Heian (794–1185), ikan koi telah menjadi hewan peliharaan yang populer di kalangan bangsawan Jepang. Mereka menikmati memberi makan koi dengan makanan khusus bernama “Fu,” yang dianggap berharga. Saat koi dengan tenang muncul ke permukaan tanpa berebut, perilaku mereka mengajarkan ketenangan dan kesederhanaan, menciptakan kedamaian di hati para pengamatnya. Tradisi ini masih dipertahankan hingga kini sebagai bagian dari warisan budaya Jepang.
Pesona Nishikigoi di Seluruh Dunia
Saat ini, hampir tidak ada negara yang tidak memiliki komunitas penggemar koi. Orang-orang tertarik pada sifat koi yang damai dan ramah, serta menikmati efek terapeutik dari mengamati ikan ini. Gerakan berenang koi yang lembut dianggap melodius dan menenangkan. Sebagai ikan air tawar, koi dapat dipelihara di berbagai tempat, menjadikan kolam koi sebagai tambahan yang indah dan menenangkan untuk taman mana pun.
Nishikigoi, yang awalnya hanya sekadar ikan mas, kini telah menjadi simbol cinta, kedamaian, dan keindahan yang mendunia.
Awal mula Nishikigoi
Nama, “Nishikigoi” adalah istilah yang pertama kali digunakan sejak 200 tahun yang lalu di sebuah desa dari prefektur Niigata di Jepang.
Nishikigoi pertama diproduksi oleh petani di Jepang yang membudidayakan ikan mas hitam (atau Magoi) sebagai sumber makanan untuk bertahan hidup dalam kondisi cuaca musim dingin yang parah. Nishikigoi adalah hasil budidaya ikan mas berwarna cerah dengan jenis ikan yang telah diseleksi kualitasnya dengan keindahan yang langka. Seiring dengan berjalannya waktu banyak yang mulai mengapresiasi Nishikigoi sebagai sebuah karya seni yang bagus.
Koi adalah homophone untuk kata lain yang berarti “kasih sayang” atau “cinta” dalam bahasa Jepang; Koi adalah simbol cinta dan persahabatan di Jepang di antara banyak simbol lainnya.
Koi menjadi simbol perdamaian universal di seluruh dunia.
Pada periode Heian (794-1185), ikan koi sudah populer dan dipelihara oleh bangsawan di Jepang. Para bangsawan menikmati Koi dengan member makanan “Fu”, yang diperlakukan sebagai sumber makanan yang berharga dan masih dilakukan oleh sebagian orang sampai sekarang.
Koi dengan tenang muncul ke permukaan saat mereka menaburkan ‘Fu’, tidak pernah berebut dalam keserakahan. Berbagi Fu yang berharga dan mengamati perilaku ikan yang sederhana, orang-orang memelihara kedamaian di hati mereka. Ini adalah kelembutan yang bisa diwariskan turun temurun sejak saat itu.
Sekarang ini agak sulit menemukan negara yang tidak memiliki penghobi Koi di dalamnya. Orang-orang di seluruh dunia tertarik dengan karakteristik koi yang “damai” dan “ramah”. Efek terapeutik dari mengamati dan berinteraksi dengan ikan sangat dihargai, menyaksikan mereka berenang adalah hal yang melodius dan menenangkan. Karena koi adalah ikan air tawar, maka anda dapat membuat taman ikan koi yang menenangkan di mana saja.
Arti Nishikigoi
Nishikigoi dikenal sebagai “permata hidup” (swimming jewels), dengan nama yang berasal dari kata Jepang nishiki, yang secara tradisional berarti sesuatu yang indah atau anggun. Dalam budaya Jepang kuno, nishiki merujuk pada salah satu dari empat harta berharga: Kin (emas), Gin (perak), Sango (karang), dan Aya Nishiki (brokat berpola). Nama “Nishikigoi” sendiri diyakini terinspirasi dari Aya Nishiki.
Polanya yang indah sering disamakan dengan brokat multi-warna dari kain sutra tradisional Jepang, seperti yang digunakan pada kimono. Kain ini terkenal karena warna-warnanya yang cerah namun lembut serta keindahannya yang mencolok. Dalam bahasa Jepang, “Goi” atau koi awalnya merujuk pada ikan mas yang digunakan sebagai bahan makanan. Dengan demikian, Nishikigoi dapat diartikan sebagai “koi yang hidup seperti permata.”
Transformasi dari Sumber Makanan ke Simbol Keindahan
Awalnya, ikan mas atau koi dibudidayakan di Jepang sebagai sumber makanan. Namun, mutasi alami yang menghasilkan warna cerah pada ikan ini menarik perhatian petani. Dari situ, koi berkembang menjadi ikan hias yang dipelihara di kolam taman, memberikan elemen estetika dan mempercantik rumah.
Ketika konsep “perhiasan hidup” ini semakin dihargai, Nishikigoi mulai melambangkan kesuksesan, ambisi, ketekunan, dan kemajuan dalam hidup. Dikatakan bahwa Nishikigoi adalah ikan yang berhasil dalam hidup. Oleh karena itu, banyak orang Jepang yang membangun kolam koi di taman rumah mereka sebagai simbol kepuasan dan kesejahteraan.
Sejarah dan Asal Usul Nishikigoi di Jepang
Kisah Nishikigoi berawal dari mutasi ikan mas hitam (Magoi). Dalam kitab kuno Jepang, Nihon Shoki (720 M), disebutkan bahwa Kaisar Keiko, kaisar ke-12 Jepang, menikmati keindahan koi selama perjalanan ke Prefektur Gifu. Kala itu, koi yang disukai oleh kaisar berwarna hitam dan merah, yang dihasilkan dari mutasi alami. Warna-warna ini kemudian diseleksi dan dikembangkan lebih lanjut.
Nishikigoi pertama berasal dari Desa Yamakoshi dan Kota Ojiya di Prefektur Niigata. Penduduk setempat mulai menyadari perubahan warna ikan mas mereka dan mengembangbiakkannya secara selektif. Dari upaya ini, koi dengan warna merah, kuning, dan pola-pola unik berhasil diciptakan. Proses pembiakan yang cermat di wilayah subur Niigata menciptakan keindahan dan variasi Nishikigoi seperti yang kita kenal saat ini.
Perkembangan Nishikigoi sebagai Permata Hidup
Melalui seleksi yang teliti dan kerja keras, Nishikigoi kini dikenal sebagai “permata hidup” di seluruh dunia. Proses pembiakan dilakukan dengan pengawasan ketat, baik di dalam maupun luar ruangan. Setiap ikan dievaluasi secara individual untuk memastikan pola terbaik dan warna paling cerah.
Budidaya Nishikigoi tidak hanya menjadi tradisi Jepang tetapi juga seni yang dihormati di seluruh dunia. Dengan sifatnya yang damai dan penampilannya yang indah, Nishikigoi telah menjadi simbol universal keindahan, kesuksesan, dan kedamaian.
Penulis: Taro Kodama – Kodama Koi Farm Japan