Coating Koi: Kreatif atau Curang?

koi coating

Cutting Koi dan Coating Koi merupakan tren dalam merekayasa pola dan warna ikan Koi yang semakin populer dengan berbagai metode yang semakin berkembang. Salah satu metode yang umum dilakukan adalah merekayasa pola dengan mencabut sisik, menyayat kulit, atau bahkan menghilangkan sebagian dagingnya. Aktivitas ini dikenal sebagai ‘cutting’, ‘kerok’, atau lebih elegan disebut ‘minor surgery’ atau ‘cosmetic surgery’.

Meski menuai kontroversi di kalangan koi lover, banyak yang masih melakukan praktik ini demi meningkatkan penampilan dan menaikkan harga jual. Tak sedikit yang menganggap kegiatan ini curang atau bahkan menipu, serta ada yang merasa kasihan melihat Koi yang menjadi korban pengerokan. Mereka tidak tega melihatnya disayat-sayat dengan menggunakan silet atau sisiknya dicabut secara paksa.

Namun, ada juga yang memandang fenomena cutting sebagai hal yang lumrah, terutama di kalangan breeder di Jepang, yang menggunakan teknik seperti ini untuk menghilangkan spot hitam pada Kohaku atau memperbaiki pola pada varietas lainnya. Teknik-teknik ini dilakukan dengan menggunakan pembiusan atau anestesi terlebih dahulu, dan setelah itu memberikan perawatan antibiotik yang baik agar dapat kembali sembuh.

coating koi
Kreatif atau curang ?

Fenomena Baru

Selain cutting koi, kini ada teknik baru yang disebut ‘coating koi’ yaitu metode rekayasa warna yang dilakukan dengan menambahkan warna tertentu, terutama hitam, agar kombinasi pola dan warna menjadi seimbang. Seperti melukis di atas kanvas, tetapi kali ini langsung pada kulit!

Unik memang, dengan menggunakan cat anti-air, warna dan pola pada seekor koi dapat diubah sesuka hati. Namun, hal ini menimbulkan perdebatan: apakah tindakan ini adalah bentuk kreativitas murni atau justru sebuah bentuk kecurangan?

Pendapat tentang fenomena coating koi ini sangat beragam. Beberapa orang menganggapnya sebagai bentuk kreativitas yang mengesankan, sementara yang lain menyatakan bahwa itu adalah bentuk penipuan karena memanipulasi penampilan demi keuntungan finansial.

Objek dan Sasaran

Biasanya, objek yang menjadi sasaran dalam teknik coating koi adalah jenis Doitsu, yaitu tanpa sisik. Kulit koi yang halus dan mulus akan memudahkan cat menempel dengan lebih natural. Warna hitam (sumi) adalah pilihan yang populer karena warnanya yang pekat sulit dibedakan antara warna asli dan cat.

Jika Anda berencana membeli jenis Doitsu, terutama Sanke atau Showa, pastikan untuk memeriksa dengan teliti warna suminya. Waspadalah terhadap kemungkinan adanya cutting atau coating yang dapat mengubah penampilan asli koi.

coating koi
Biasanya yang jadi korban Koi Doitsu (Tanpa sisik)

Tak Bertahan Lama: Warna yang Mudah Luntur

Cat yang digunakan pada teknik coating tentu tidak dapat bertahan lama. Koi secara alami akan menolak benda asing yang menempel pada tubuhnya, dan perlahan-lahan warna coating akan mulai memudar. Hanya dalam hitungan hari, warna cat akan mengelupas dan hilang secara bertahap.

Seperti sifat manusia yang selalu ingin melakukan sesuatu demi tujuan pribadinya, fenomena ini menegaskan perlunya kehati-hatian dalam membeli koi. Mungkin suatu saat akan ada yang di-tatto, di mana gambar unik dan menarik membentuk sebuah pola di tubuhnya. Entahlah.

Wallahu A’lam Bissaawab…

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.