Apakah Anda berencana membangun kolam ikan koi namun terbatas anggaran? Jangan khawatir! Saya akan berbagi tips bagaimana membangun kolam dengan biaya minimal namun tetap layak untuk memelihara koi.
Prinsip Dasar Kolam Koi
Sebelum memulai, ada beberapa prinsip dasar yang perlu Anda ketahui agar ikan koi Anda tumbuh sehat dan besar.
a. Luas dan Bentuk
Kolam koi yang ideal sebaiknya memiliki luas minimal 5-6 m². Mengapa perlu cukup luas? Koi membutuhkan ruang gerak yang memadai. Kolam yang terlalu kecil akan membatasi pergerakan koi, yang berdampak pada pertumbuhannya. Mengenai bentuk, Anda bebas menyesuaikannya dengan keinginan Anda.
b. Kedalaman
Mungkin Anda pernah mendengar bahwa kolam koi harus dalam agar koi tumbuh cepat besar. Namun, mengenai kedalaman sebenarnya bergantung pada ukuran koi yang Anda pelihara.
Untuk informasi lebih lengkap, baca artikel berikut ini:
Berapa Meter Kedalaman Kolam Ikan Koi yang Ideal?
c. Filter
Sistem filterasi adalah hal penting yang harus ada di kolam koi. Ada berbagai metode untuk sistem filtrasi, namun secara umum, fungsinya adalah untuk menjaga kualitas air. Untuk kolam dengan anggaran terbatas, saya menyarankan menggunakan sistem filter dengan tanaman air (vegetable filter).
Meskipun membangun filter chamber (ruang filter) memerlukan biaya lebih tinggi dan pengalaman, filter tanaman air dapat bekerja efektif secara alami, layaknya habitat asli koi. Namun, jumlah tanaman air harus seimbang dengan jumlah koi yang dipelihara.
d. Populasi Koi
Jumlah koi yang dipelihara harus disesuaikan dengan ukurannya. Lebih baik memelihara sedikit koi dengan kualitas bagus, daripada terlalu banyak koi yang dapat membatasi ruang gerak mereka dan membebani sistem filter.
Jika populasi koi terlalu banyak dan kapasitas filter tidak memadai, kualitas air bisa memburuk, membuat koi stres, dan rentan penyakit.
Cara Membuat Kolam Ikan Koi dengan Biaya Minimal
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat kolam koi dengan anggaran yang terjangkau:
1. Menentukan Lokasi
Pilihlah lokasi yang aman dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari Anda di rumah. Kolam koi lebih baik dibuat di luar ruangan (outdoor pond), bisa di bagian depan atau belakang rumah.
Kenapa memilih outdoor?
Karena Anda akan menggunakan sistem filter tanaman air, yang memerlukan paparan sinar matahari untuk tumbuh dengan baik. Namun, jika Anda terpaksa membangun kolam di dalam ruangan, pilihlah jenis tanaman air yang tidak terlalu membutuhkan banyak cahaya matahari.
2. Penggalian Tanah
Setelah menentukan lokasi, langkah selanjutnya adalah menggali tanah sesuai bentuk kolam yang diinginkan. Gunakan cangkul untuk menggali tanah. Kedalaman yang disarankan adalah sekitar 60–70 cm, cukup untuk memelihara koi berukuran rata-rata 25 cm.
3. Memasang Terpal
Untuk menghindari kebocoran, pasanglah plastik atau terpal yang menutupi seluruh permukaan tanah. Disarankan menggunakan terpal hitam agar warna koi terlihat kontras dengan warna dasar.

Setelah terpal terpasang, gunakan batu bata untuk membuat pembatas atau bibir kolam. Agar lebih kokoh, tambahkan sedikit semen dan poleskan di sela-sela batu bata agar tersambung dengan kuat.
Memilih Terpal yang Tepat
Pilihlah terpal dengan warna hitam atau gelap. Jika terpal warna gelap sulit ditemukan, Anda bisa menggunakan terpal warna terang (seperti biru muda atau kuning) dan kemudian mengecatnya menggunakan cat berbasis air. Saya sarankan menggunakan cat merk Mowilex warna hitam, yang terbukti aman dan awet.
Sebagai alternatif, Anda juga bisa menggunakan terpal geomembran 300 mikron, meskipun harganya lebih mahal.

4. Urug dengan Tanah
Setelah terpal terpasang dan bibir sudah terbentuk, gunakan tanah galian untuk menutupi permukaan terpal agar terpal tidak terlihat.
Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat membuat kolam koi yang fungsional dan estetis dengan biaya yang lebih terjangkau.
Agar kolam anda tidak bocor, maka anda perlu memasang plastik atau terpal yang menutupi seluruh permukaan tanah. Gunakan terpal hitam, agar nantinya warna ikan koi akan tampak kontras dengan warna dasar.
Setelah terpal terpasang, kemudian ganjal dengan batu bata sebagai pembatas atau bibir. Agar lebih kuat, gunakan sedikit semen dan poleskan di sela-sela batu bata agar rangkaian batu bata tersambung dengan kuat.
5. Profil


Gunakan batu-batuan gunung yang cukup besar dan letakkan di sekeliling kolam agar terkesan alami. Bisa juga dengan menggunakan lempeng batu kali.

6. Tanaman Air sebagai filter
Setelah kolam selesai anda buat, maka selanjutnya persiapkan tanaman air yang berfungsi untuk menjaga kualitas air. Anda wajib menggunakan tanaman air sebagai filter, jika tidak maka anda harus menggantinya dengan sistem filter lain. Kolam harus dilengkapi dengan sistem filterasi yang memadai, jika anda ingin agar koi anda dapat hidup sehat.
Jika anda memilih Teratai sebagai filter tanaman, berikut ini video cara menanam teratai :
7. Pasang Pompa Sirkulasi
Instalasi pompa sirkulasi sangat penting untuk memastikan air kolam bergerak secara terus-menerus. Anda bisa memanfaatkan pompa ini untuk menciptakan efek air terjun atau air mancur, yang tidak hanya membantu sirkulasi air, tetapi juga menambah keindahan.
Pastikan Anda memilih pompa yang sesuai dengan kapasitas kolam agar air dapat bersirkulasi dengan baik. Kenapa sirkulasi air itu penting?
Sirkulasi yang baik membantu air bergerak secara konstan, memungkinkan tanaman air menyerap amoniak yang terlarut dalam air. Jika air stagnan, proses filtrasi menjadi kurang efektif atau hanya bekerja pada bagian sekitar tanaman.
Gunakan pompa celup (submersible pump) dengan kapasitas yang cukup besar, dan posisikan pompa di titik terjauh dari pancuran air. Dengan cara ini, sirkulasi air akan merata, sehingga proses filtrasi dapat bekerja secara optimal.
8. Letakkan Batu Kerikil di Dasar
Beberapa orang berpendapat bahwa dasar sebaiknya tidak diberi kerikil, karena kotoran ikan koi bisa terjebak di antara kerikil dan menjadi sumber penyakit. Namun, jika jumlah koi yang Anda pelihara tidak terlalu banyak, keberadaan kerikil masih dapat dimanfaatkan tanpa menyebabkan masalah. Dengan filter tanaman air yang efektif, kotoran tidak akan menumpuk berlebihan di dasar.
Karena kolam ini tidak dilengkapi dengan sistem Bottom Drain, sebaiknya Anda membersihkan kotoran yang mengendap setidaknya setiap 6 bulan sekali.

Cara Membersihkan Kotoran :
a. Kurangi Air Sebagian
Untuk mempermudah pembersihan, kurangi volume air sekitar 50%. Jangan mengurangi lebih dari itu, karena perubahan yang drastis dapat membuat ikan koi merasa tidak nyaman.
b. Singkirkan Kerikil
Kerikil tidak perlu diangkat sepenuhnya. Cukup geser sedikit dan gunakan serok atau vacuum cleaner basah untuk menyedot kotoran yang terperangkap. Setelah itu, kembalikan kerikil ke tempat semula.
Lakukan pembersihan secara bertahap, misalnya membersihkan setengah bagian dulu, lalu lanjutkan setelah 2 minggu. Hindari membongkar seluruh kerikil sekaligus untuk menghindari perubahan ekstrem.
c. Tambahkan Air Baru
Setelah membersihkan kotoran dan merapikan kerikil, tambahkan air baru hingga penuh.
d. Taburkan Garam Ikan
Setelah air penuh, taburkan garam ikan secukupnya untuk mencegah ikan koi stres.
Demikianlah cara membuat kolam ikan koi yang sederhana namun efektif. Semoga bermanfaat!